JEJAK.NEWS, KOTAMOBAGU – Menjelang penutupan tahun 2025, Bank SulutGo (BSG) Cabang Kotamobagu diterpa isu miring terkait kualitas pelayanan. Pihak bank dituding melakukan diskriminasi dengan membatasi transaksi masyarakat umum dan hanya memprioritaskan layanan pemerintahan serta penerimaan daerah. Namun, kabar tersebut langsung ditepis keras oleh pimpinan bank daerah tersebut.
Bantahan Tegas Pimpinan Cabang
Kepala Cabang Bank SulutGo Kotamobagu, Elisa Mokoginta, menegaskan bahwa operasional bank berjalan normal tanpa adanya tebang pilih nasabah.

”Tudingan bahwa kami hanya melayani urusan pemerintah dan membatasi masyarakat umum itu tidak benar. Sejak pukul 08.00 WITA hingga saat ini, pintu kami terbuka lebar bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Elisa dengan nada tegas, Rabu (31/12/2025).
Elisa juga menyoroti kondisi lapangan yang diklaim beberapa pihak sempat ricuh atau penuh sesak. Menurutnya, area parking hall dan halaman kantor terpantau kondusif tanpa ada kerumunan yang mengganggu kenyamanan.

Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, antrean di depan teller memang masih terlihat, namun dalam kondisi yang terkendali. Beberapa nasabah yang ditemui justru memberikan testimoni yang berbanding terbalik dengan isu diskriminasi yang beredar.
“Hingga jam dua siang ini, saya masih bisa bertransaksi. Tidak ada kendala sama sekali dengan pelayanan BSG di hari terakhir tahun ini.” Kata seorang nasabah Arwin Tungkagi.
Pimpinan CV. Putra Totabuan Perkasa Saat ditemui di bagian Customer Service (CS) untuk mencetak rekening koran, ia menyatakan kepuasannya.
“Pelayanan hari ini bagus, pengurusan administrasi perusahaan kami berjalan lancar.”katanya singkat dengan penuh semangat.

Kondisi Akhir Tahun Tetap Maksimal
Meski beban transaksi di akhir tahun biasanya meningkat drastis, BSG Kotamobagu tampak berupaya menjaga ritme pelayanan agar tetap maksimal.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di dalam kantor cabang tetap tertib dengan volume antrean yang wajar untuk ukuran periode year-end closing.
Langkah klarifikasi cepat dari pihak manajemen ini diharapkan mampu meredam spekulasi negatif yang dapat merugikan kepercayaan nasabah terhadap bank milik pemerintah daerah tersebut. (Abo)












