DP3A Kotamobagu dan Kejari Bersinergi Cegah Kekerasan Anak: Edukasi Masyarakat Jadi Kunci Utama

Kotamobagu, Terkini26 Dilihat

JEJAK.NEWS, KOTAMOBAGU -Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) lakukan sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak sebagai bentuk pemenuhan Hak anak yang diselenggarakan di Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Timur, pada Kamis, 13/11/2025.

Kegiatan tersebut menghadirkan Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotamobagu, Ariel Pasangkin dan Staf Khusus Wali Kota bidang Pemberdayaan dan perlindungan anak Devita A. Djunaidi sebagai Narasumber.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kotamobagu ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak anak, sekaligus mencegah terjadinya berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, maupun seksual.

Dalam kesempatan tersebut, Ariel Pasangkin menyampaikan bahwa Kejaksaan Negeri Kotamobagu mendukung penuh upaya Pemerintah Kota Kotamobagu melalui DP3A dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, serta siap berkolaborasi dalam langkah pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak.

“Anak merupakan aset bangsa yang harus dijaga dan dilindungi. Upaya pencegahan kekerasan terhadap anak harus dilakukan secara terpadu, melibatkan semua pihak mulai dari keluarga, sekolah, hingga aparat penegak hukum,” ujar Ariel.

“Kami berharap kedepan kasus kekerasan terhadap anak di kota Kotamobagu akan turun karena untuk tahun ini kasus kekerasan terhadap anak cukup tinggi,” harapnya.

Kasi Pidum juga menegaskan bahwa penanganan kasus kekerasan terhadap anak tidak hanya sebatas pada proses penegakan hukum, tetapi juga mencakup upaya pemulihan dan pendampingan agar anak-anak korban kekerasan dapat kembali tumbuh dan berkembang secara optimal.

Sementara itu, Devita dalam penyampaiannya berharap sosialisasi ini bukan hanya pada tingkat kecamatan tapi bisa menjangkau unit terkecil Desa/Kelurahan dan sekolah agar bisa berjalan maksimal.

Baca Juga: Soeharto di Mata Saya: Pahlawankah?

“Data yang paling besar kasus kekerasan terhadap anak baik itu fisik, seksual dan mental itu kebanyakan laporan itu dari guru dan delapan puluh persen terjadi di sekolah,” ungkap Devita.

Kasus bervariasi baik itu terjadi dari guru ke siswa dan ada juga dari siswa ke siswa dan ini sekolah menengah atas yang paling banyak tetapi ada tren positif dari tahun ke tahun, untuk tahun ini mengalami penurunan apalagi ketika pemerintahan Wali Kota yang baru ini.

Saridah Mokoginta, Kepala DP3A terkait dengan sosialisasi tersebut juga menanggapi serius, menurutnya menjadi penting untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar pemahaman terhadap pencegahan kekerasan dan pemenuhan hak anak bisa segera teratasi.

“Tujuan sosialisasi ini untuk memberikan sosialisasi, pemahaman kepada masyarakat dengan menghadirkan peserta dari desa/kelurahan, sekolah, tokoh agama, sangadi/Lurah se wilayah kotamobagu timur,” jelas Saridah.

Ia menekankan agar bagaimana kita semua dapat lebih memperhatikan pencegahan kekerasan terhadap anak dan pemenuhan hak anak yang ada di wilayah masing-masing.

“Kami berharap semua peserta yang hadir pada kegiatan ini bisa menjadi perpanjangan tangan DP3A, karena kami kurang bisa menjangkau secara keseluruhan untuk memberikan sosialisasi, edukasi dan pemahaman kepada masyarakat sekitarnya,” harap Mokoginta.

Ia juga sangat mengkhawatirkan cyber bullying yang banyak terjadi berseliweran di media sosial yang sangat luar biasa dengan membuat konten bullying terhadap seseorang untuk mengejar monetisasi konten agar bisa mendapatkan uang.

“Ini kadang mereka yang menciptakan konten yang bisa di share dan tidak bisa di share, mudah-mudahan dengan hadirnya beberapa stakeholder yang merupakan perpanjangan tangan dari wali kota untuk melaksanakan visi misinya insya allah tahun 2026 bisa dilaksanakan termasuk penyediaan regulasi dan punishment,” pungkasnya.

Kegiatan sosialisasi tersebut turut dihadiri oleh, Kadis DP3A Kotamobagu, Sarida Mokoginta, Camat Kotamobagu Timur, Kori Manoppo, Para lurah dan Sangadi se kecamatan Kotamobagu timur, tenaga pendidik, tokoh masyarakat, serta organisasi pemerhati anak serta perwakilan Siswa SMP dan SD se-kecamatan Kotamobagu Timur.(abo).

 

Tinggalkan Balasan