Wali Kota Bersama Ketua TP-PKK Salurkan Bantuan Penderita Stunting dan Miskin Ekstrim

Kotamobagu, Terkini35 Dilihat

JEJAK.NEWS, KOTAMOBAGU – Dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan dan Stunting di Kota Kotamobagu, Wali Kota Kotamobagu dr. Weny Gaib, Sp.M dan Ketua TP-PKK Kotamobagu Nyonya Rindah Gaib Mokoginta, S.E,. M.Ec.Dev menyerahkan bantuan kepada penerima manfaat Balita yang mengalami Stunting dan Masyarakat Miskin Ekstrim di Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara, pada Kamis 09/10/2025.

Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan, pertemuan ini adalah tentang bagaimana kita mengatasi masalah kemiskinan dan juga stunting yang ada di Kotamobagu Utara khususnya di Kelurahan Upai.

Menurut data yang disampaikan oleh Lurah Upai, Yahya Datuela, Kelurahan Upai ketika dihitung berdasarkan angka, terdapat 14 kasus yang teridentifikasi anak-anak mengalami stunting, jumlah ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan Desa/Kelurahan lainnya di Kotamobagu.

Wali Kota ketika menyerahkan Bantuan kepada anak terdampak stunting. (Foto: Diskominfo).

“Sehingga kami selaku pemerintah harus memastikan, pertama bagaimana menurunkan jumlah stunting,” ungkap Wali Kota.

Lanjutnya, bagaimana kita menurunkan jumlah stunting, tentu kita harus mengenali stunting itu seperti apa dan apa yang menjadi penyebabnya serta kapan stunting itu terjadi.

“Stunting itu adalah gagal tumbuh atau lambat tumbuh, jadi pertumbuhan anak-anak kita itu dari bayi tumbuhnya tidak sama dengan yang normal,” jelas Weny.

“Begitulah cara mengidentifikasi, kalau anak kita lahir pertumbuhannya tidak seperti yang normal, maka kita sudah harus mulai bertanya-tanya ada apa dengan anak kita ini,” lanjutnya.

Penyerahan bantuan untuk kelompok masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrim. (Foto: Diskominfo).

Menurutnya, salah satu cara untuk menangani stunting kita harus mulai dulu dari segi pembuahan di kehidupan awal, mulai dari proses pembuahan sampai anak genap bulan gizinya harus dicukupi.

Pemenuhan kebutuhan gizi pertama dari ibu sebelum mengandung gizinya harus bagus, periksa kesehatan secara rutin, selama mengandung gizi Ibu hamil juga harus dipenuhi, begitupun setelah anak lahir gizinya harus diperhatikan agar tercukupi.

“Kita harus memperbaiki dan memperhatikan pertumbuhan anak-anak kita terutama berkaitan dengan kesehatannya, apa terlebih gizinya, agar supaya nanti kalau anak-anak kita sudah tumbuh dewasa maka mereka bisa mengikuti kehidupan normal, terutama dalam pergaulan mereka sehari-hari dan aktivitas mereka di sekolah,” ucap Dokter spesialis mata ini.

Baca Juga: Rindah Kukuhkan Kelompok Kerja Dan Bunda PAUD Kotamobagu Wujudkan Layanan Pendidikan Berkualitas

Ia menambahkan, jika anak-anak kita belajar ketika dia normal maka dia akan mampu belajar seperti anak-anak yang lain, dia akan mampu mengikuti pelajaran dan dia bisa jadi pintar.

Namun, jika dia mengalami stunting atau masalah pertumbuhan selain tubuhnya yang tidak normal maka kemampuan dari pada perkembangan otaknya juga pasti akan terganggu, sehingga harapan kita susah untuk menjadikan anak-anak kita pintar, jadi dokter, jadi insinyur dan lainnya disebabkan pertumbuhan otaknya tidak senormal dari anak-anak yang lain.

Foto bersama dengan penerima manfaat untuk bantuan penanganan stunting dan kelompok miskin ekstrim. (Foto: Diskominfo).

“Jadi kalau ingin anak-anak kita jadi bagus, maka jagalah mulai dari proses pembuahan. Proses pembuahan itu adalah proses dimana terjadi pertemuan antara sperma dan sel telur, itulah prosesnya yang harus kita jaga. Tapi paling bagus dijaga sebelum proses itu, mulai dari gizi ibu-ibu sudah harus terpenuhi. Itu cara kita menghindari stunting,” imbuhnya.

“Bagaimana anak-anak bertumbuh setelah lahir? Maka berikanlah asupan gizi yang cukup. Jadi khususnya ibu-ibu, itu harus kita tahu agar kita bisa mendapatkan anak-anak yang sehat agar supaya kedepan anak-anak kita bisa berdiri disini menggantikan saya,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota dan Ketua TP-PKK Kotamobagu menyerahkan bantuan secara langsung kepada penerima manfaat stunting dengan jumlah 14 anak penderita dan yang termasuk dalam kategori miskin ekstrim 35 orang.

Masing-masing penerima manfaat baik dari penderita Stunting maupun Miskin ekstrim mendapatkan 1 Bak telur dengan isi 30 Butir, Kacang Hijau 2 Bungkus dengan berat 2 Kg, Biskuit Kaleng 1 Kaleng 1150 gr, Minyak Goreng 1 Liter, Gula Pasir 1 Kg, Susu Bubuk 1 Dus isi 390 Gram dan untuk Stunting mendapat tambahan 1 dus vitamin beras 10 kg.

Penyerahan bantuan untuk penerima manfaat ini berlangsung secara serentak di empat kecamatan di Kotamobagu, berdasarkan data Bapelitbangda dan Dinas Sosial yang terdiri dari 1266 kelompok masyarakat miskin ekstrim, 84 orang anak yang mengalami stunting atau tidak ada kecukupan gizi hasil validasi sebelumnya oleh Dinas Kesehatan dari 107 orang anak.(abo).

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan