JEJAK.NEWS, KOTAMOBAGU – Wali Kota Kotamobagu dr. Weny Gaib melakukan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi dengan seluruh masyarakat Kecamatan Kotamobagu Utara, Acara tersebut digelar di gedung Bontean Desa Bilalang I, pada Senin 21/07/25.
Kunjungan kerja di Kecamatan Kotamobagu Utara tersebut sebagai komitmen pemerintah daerah untuk selalu hadir ditengah masyarakat sekaligus untuk memastikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kotamobagu dapat menyentuh langsung dan menjawab kebutuhan masyarakat secara nyata.
“Kunjungan kerja kali ini merupakan momentum yang sangat tepat bagi pemerintah dan masyarakat untuk menyamakan pandangan dan langkah sekaligus untuk lebih mempererat kebersamaan demi kemajuan kota Kotamobagu,” kata Wali Kota.
“Mari kita sama-sama, Kotamobagu Utara Barat, Timur dan Selatan bergandengan tangan untuk memajukan daerah ini,” ucap Weny.
Selanjutnya usai menyampaikan sambutannya Wali Kota membuka sesi tanya jawab dengan masyarakat terkait dengan pelayanan dan program pembangunan pemerintah Kotamobagu.
Dalam sesi tanya jawab tersebut muncul beberapa pertanyaan penting yang muncul dari masyarakat baik berupa usulan atau koreksi terhadap kebijakan pemerintah.
Adapun dalam dialog tersebut penanya pertama muncul dari perangkat penagih pajak kelurahan Genggulang, Wasia Mokodompit terkait dengan tunjangan perangkat Desa/Kelurahan agar bisa dicairkan perbulan, tidak lagi pertriwulan.
Pertanyaan selanjutnya dari ketua LPM Kelurahan Biga meminta untuk memperhatikan pelayanan Rumah Sakit terkait dengan CT Scan (Computed Tomography Scan) yang mengalami kerusakan dan penyediaan obat yang tertentu yang dianggap penting di Apotek Rumah Sakit.
Untuk terakhir dari Mul Mokoginta, Pengurus KPM Bilalang I Koperasi Merah Putih terkait dengan kebutuhan lahan kantor dan pembangunan gudang dengan memanfaatkan gedung pemerintah yang terbengkalai.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran, Wali Kota Kotamobagu Prioritaskan Pembangunan Di Tiga Sektor
Merespon hal tersebut, Wali Kota menjawab pertanyaan dari masyarakat secara langsung dengan menyarankan beberapa solusi dan mengingatkan soal tugas dan tanggung jawab bersama dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Soal gaji merupakan hak dan kewajiban yang berkaitan dengan komitmen bernegara maka penting untuk menunaikan kewajiban lebih dahulu kemudian menagih haknya dan saya sudah sampaikan kepada pak Sekda agar hal ini segera direspon. Pajak Kelurahan Genggulang baru 27 %, biga baru 17%, Bilalang dua 80% bilalang satu 59% sisanya masih dibawah 50%, maka penting juga soal penagihan pajak perlu ditingkatkan dengan cara yang lebih persuasif mengingat kondisi masyarakat juga yang kurang mampu,” jelas Wali Kota dengan tegas.
“Untuk alkes dan obat-obatan, perbaikan CT scan sangat mahal dan itu merupakan alat super canggih, operator belum yakin soal komponen apa yang rusak sehingga saat ini dalam proses dalam perbaikan. Maka solusinya harus dianggarkan lagi lewat APBD perubahan. Soal obat kami sedang mencari solusi soal penganggaran terkait dengan obat bagaimana menata penyediaan obat, karena kami tidak mau mubazir, karena tiap tahun itu banyak obat yang kadaluarsa. Saya minta direktur dan dinas kesehatan segera dibenahi,” ungkap Wali Kota.
“Kami sudah komunikasi dengan pak sekot ternyata ada aset pemkot yang bisa dipinjam pakai untuk kebutuhan Koperasi Merah Putih,” jawabnya.
“Saya sudah hubungi sekprov pak Tahlis Galang, beliau sudah mengatakan bahwa anggarannya sudah ada tahun ini dan dianggarkan sekitar 4,5 miliar. Saya sudah minta pak sekprov untuk diusahakan tahun ini, termasuk jalan lobong – Insil,” tambahnya.
“Menjadi catatan hari ini kita tidak salah pilih Gubernur, maka kita harus ucapkan terimakasih kepada gubernur sulut. Karena selama sejarah Republik ini berdiri baru kali ini wilayah BMR Mendapat Perhatian dari pemerintah provinsi dan alhamdulillah sampai saat ini belum ada permintaan kami yang ditolak oleh Gubernur,” pungkas Weny.(abo).
