TP-PKK Kotamobagu Gelar Pelatihan Penyuluhan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

Kotamobagu, Terkini19 Dilihat

JEJAK.NEWS, KOTAMOBAGU – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Kotamobagu menggelar acara Table Manner dan Latihan Penyuluhan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (LP3 PKK), yang digelar di ballroom Sutan Raja, pada Kamis 08/05/05.

Acara TP-PKK tersebut dibuka langsung secara resmi oleh Walikota Kotamobagu dr. Weny Gaib, Sp.M. pada pagi tadi pukul 08.00 Wita dengan dihadiri oleh seluruh pengurus TP-PKK Kota Kotamobagu, Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

Ketua TP-PKK Kota Kotamobagu Ibu Rindah Gaib Mokoginta ketika dikonfirmasi terkait dengan acara tersebut mengatakan bahwa acara ini sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya melibatkan seluruh pengurus struktur dari Kota hingga Desa/Kelurahan agar maksimal.

“Karena kami perdana dalam organisasi PKK, acara ini menjadi penting bagi kami Ibu-ibu pengurus untuk bagaimana kita belajar etika dan kepribadian melalui table manner yang sekaligus dirangkaikan dengan pelatihan LP3 PKK,”. jelas Rindah.

Baca Juga: Terima Kunjungan Indomaret, Walikota Ingin UMKM Dilibatkan Dalam Bisnis Ritel Modern 

“Adapun pelatihan tersebut meliputi pemberdayaan perempuan dan keluarga, targetnya adalah bagaimana TP-PKK bergerak dilingkungan organisasi, lingkungan kerja, lingkungan keluarga bisa melakukan kerja pemberdayaan di tengah masyarakat dengan memberikan edukasi secara positif, sehingga kelompok masyarakat terutama perempuan dan keluarga bisa terberdayakan,”. Lanjutnya.

Ia juga berharap kedepannya adalah bagaimana caranya para Ibu-ibu, mereka bisa membawa diri terutama berkaitan dengan etika, disiplin waktu serta cara mereka bertindak dalam kehidupan sosial masyarakat bisa bertindak dengan baik.

Terkait dengan pelatihan LP3 PKK dengan targetan utama adalah agar semua peserta pelatihan dapat memahami secara utuh dan luas tentang bagaimana cara melakukan sosialisasi, memahami konsep pemberdayaan sesuai dengan materi pelatihan sehingga mereka punya rujukan yang jelas tentang cara mengatasi persoalan yang di hadapi di lapangan nanti terutama yang berkaitan dengan bagaimana caranya masyarakat yang kurang berdaya bisa terberdayakan dengan baik.

Selain itu pelatihan tersebut berfokus pada bagaimana kelompok keluarga atau masyarakat yang kurang sejahtera menjadi perhatian utama agar mereka bisa dapat mengakses berbagai sumber ekonomi sosial yang ada ditengah masyarakat baik itu program pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sehingga mereka bisa terbantukan untuk menjadi berdaya menuju keluarga sejahtera. (abo).

 

 

 

Tinggalkan Balasan