JEJAK.NEWS, KOTAMOBAGU – Pimpinan Pondok Pesantren Darurrahmah Az-Zainiyah Kotamobagu Desa Pontodon menerima kunjungan silaturahmi Kapolres, Dandim dan Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim), pada Jumat 25/07/2025.
Kunjungan ketiga pimpinan tersebut dalam rangka membangun dan mempererat hubungan silaturahmi dengan Pondok Pesantren Darurrahmah sekaligus membahas tentang isu radikalisme dan fundamentalisme di wilayah Kotamobagu.
Ketiga tokoh tersebut melaksanakan shalat Jumat di Pondok Pesantren, bakda shalat Jumat dilanjutkan dengan diskusi ringan di kediaman Pimpinan Pondok Pesantren, Kiai Asep Ageung Maulana sambil menikmati kopi dan makan siang bersama pengurus Pesantren.
Menurut Kapolres AKBP Irwanto, S.I.K saat ini perkembangan paham radikalisme dan fundamentalisme sudah masuk di Kotamobagu dan sedang diawasi perkembangannya oleh pihak terkait, mereka ini untuk wilayah Kotamobagu terhitung masih sedikit tetapi tetap dalam pengawasan.
Berdasarkan laporan intelijen, mereka yang terpapar dengan paham ini paling banyak melalui media sosial karena kurangnya literasi keagamaan sehingga mudah terpengaruh oleh paham tersebut. Ketika ada yang mulai terpapar ada tim khusus yang akan bergerak untuk menindaklanjuti dengan melakukan Brainwash secara langsung.
Kelompok penganut paham keagamaan garis keras ini teridentifikasi beberapa diantara mereka aktif dan bekerja di perusahaan BUMN dan Instansi Pemerintah namun gerakannya masih cenderung bisa untuk diatasi.
Baca Juga: Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Kotamobagu, Ikuti Peluncuran Kelembagaan 80.081 KPM oleh Presiden
Namun demikian Kapolres mengatakan hal ini tidak bisa dibiarkan untuk selamanya, pada saatnya kelompok ini harus ditindak tegas karena berpotensi mengganggu keamanan sosial keagamaan yang ada di Kotamobagu, apalagi sikap mereka terhadap masyarakat cenderung intoleran.
“Yang sifatnya konfrontasi dengan kedaulatan negara itu harus ditiadakan. Nanti kami perintahkan bhabinkamtibmas untuk sosialisasi tentang radikalisme dan fundamentalisme. Hari inj gerakan mereka masih di pantau dan di kasih pemahaman, dan yang paling berbahaya itu yang menyusup terutama di pemerintahan,” jelas Kapolres dengan tegas.
Ditempat yang sama Dandim 1303 Bolaang Mongondow Letkol Inf. Fahmil Haris, SIP membenarkan hal tersebut bahwa memang teridentifikasi ada beberapa orang yang sedang dan sudah mulai menyusup di beberapa kelompok pengajian.
“Ada memang beberapa gerakan di Kotamobagu yang sempat kami identifikasi punya potensi. Tapi mereka masih cenderung aman, karena masih sedikit. Nanti kami bareng-bareng untuk terlibat langsung untuk mengatasi hal tersebut,” kata Fahmil.
Kepala Kantor Imigrasi Kotamobagu, Harapan Nasution juga menanggapi hal tersebut dengan kesiapan pihaknya untuk membantu pihak Kepolisian dan TNI untuk bekerja sama dalam mengatasi radikalisme dan fundamentalisme di Kotamobagu.
“iya, kami juga akan terlibat nanti untuk mengungkap gerakan radikalisme. Memang saat ini banyak yang menggunakan agama sebagai alat,” imbuhnya.
Selain membahas tentang embrio serta perkembangan paham radikalisme dan fundamentalisme di Kotamobagu, diskusi tersebut juga membahas sejarah perkembangan dakwah Islam di Bolaang Monhondow bersama pimpinan Pondok Pesantren Darurrahmah Az-Zainiyah Desa Pontodon Kiai Asep Ageung Maulana.(abo).